Monday, 16 January 2017

Catatan Kecil Review One Piece Chapter 852


Akhirnya chapter 852 rilis juga, dan akhirnya sanji menemukan titik terang untuk kabur dari cengkraman Big Mom dan Germa. Ya, sikap Pudding yang ternyata telah menipu Germa dan Sanji secara tidak langsung telah membentangkan jalan keluar bagi Sanji. Sekarang Sanji tidak perlu khawatir mengenai pernikahannya karena toh sang mempelai wanita memiliki niat busuk pada pesta pernikahan nanti. Zeff dan Restoran Baratie sendiri bisa dipastikan aman seandainya keluarga Vinsmoke berhasil dibunuh saat pesta pernikahan lagipula Sanji juga membenci keluarganya. Sehingga ia tinggal bersikap seolah-olah tidak mengetahui apa-apa sambil merencanakan jalan melarikan diri sewaktu terjadi pertikaian. Big Mom sendiri seperti yang diucapkan Reiju tidak memiliki ketertarikan terhadap Baratie, ia hanya mengincar teknologi dan ilmu pengetahuan Germa, dan sepertinya ia tidak akan repot-repot mengirim armada untuk menenggelamkan Baratie dan Zeff hanya karena kaburnya Sanji. Apalagi Big Mom juga tidak akan menepati janjinya membiarkan Luffy dan Nami keluar dari teritorinya secara hidup-hidup, mengingat Luffy sudah terlampau jauh berurusan dengan Big Mom Pirates. Namun, justru Reiju lah  yang membuat Sanji bimbang. Ia tak ingin Reiju mati, sepertinya di antara keluarga Vinsmoke hanya Reiju lah yang mendapat tempat di hati Sanji. Tapi, sama seperti kejadian waktu Reiju membantu Sanji kabur dari penjara ayah mereka. Kali ini pun Reiju berusaha meyakinkan Sanji untuk kabur dan mengambil jalan hidup tanpa harus memikirkan nasib dirinya. Satu lagi, mengenai gelang yang dikenakan Sanji ternyata gelang tersebut adalah palsu karena yang asli sudah ditukar oleh Reiju. Behhh tambah mudah saja bagi Sanji untuk keluar dari benang kusut pernikahan politiknya. Chapter 852 juga telah memberikan kita informasi mengapa hanya Sanji yang "gagal" dibandingkan dengan saudara-saudaranya, ternyata semua itu adalah ulah dari ibu Sanji yang meminum semacam obat demi mencegah mutasi gen yang direncanankan oleh ayah Sanji meskipun akhirnya berpengaruh terhadap kesehatannya. Tapi sayangnya obat itu tidak bekerja pada Ichiji, Niji, dan Yonji. Ketiga saudara Sanji ini tumbuh menjadi monster sesuai harapan ayah mereka. Sementara Sanji ia tumbuh menjadi anak manusia yang penuh dengan empati sesuai dengan harapan ibunya. Mengenai Reiju sepertinya mutasi gen yang berefek pada hilangnya perasaan belum ada ketika Reiju terlahir sehingga ia masih memiliki empati sebagai manusia. Justru menurut mimin mutasi gen seperti Reiju inilah yang paling sempurna, tetap memiliki sifat manusia tapi juga berkekuatan super. Namun, Jajji nampaknya tidak puas dengan hal itu dan menginginkan anak-anaknya menjadi mesin tempur tanpa ada empati sebagai manusia.
Scene berikutnya memperlihatkan pengkhianatan Jinbei dan cara untuk bebas dati penjara buku Mont d'or, tak lain adalah dengan membakar buku itu sendiri meskipun panasnya api juga akan melukai tahanan yang ditawan tapi tak ada cara lain lagi. Di scene ini ada satu kejadian yang nampaknya tidak diperlihatkan dengan jelas oleh Oda, yaitu saat Nami berganti baju hehehehe seandainya saja adegan tersebut digambar lebih jelas lagi pasti sangat sangat menarik :P.  
Bisa ditebak hal apa yang akan terjadi jika Luffy sudah mengamuk? Yupp benar, ia langsung menyerbu teritori musuh dengan membabi buta hingga diketahui oleh Smoothie. Mengingat kondisi Luffy yang tidak dalam keadaan prima rasanya akan sulit menandingi Smoothie sebagai salah satu komandan manis Big Mom. Arc WCI sudah mulai menginjak tahap akhir dan pertempuran antara Big Mom dengan Germa sudah tak terhindarkan lagi. Tapi, mimin yakin bahwa Vinsmoke Jajji lah satu-satunya yang akan mati di pesta pernikahan, sementara Vinsmoke lainnya akan dapat melarikan diri. Sanji sendiri akhirnya bisa keluar dengan Luffy bersama yang lainnya. Kuncinya adalah pergerakan Bege dan Jinbei. Big Mom tidak akan jatuh tapi yang jelas Big Mom akan mengalami kerugian besar dari ulah Luffy, Vinsmoke, Bege dan Jinbei. Jangan lupakan juga soal pedro yang akan menumbangkan Tamago.

No comments:

Post a Comment