Sunday 7 February 2016

Duel Sniper Legendaris Di Perang Dunia 2

Risau oleh kampanye “ sniperisme ” Rusia , Jerman menjawab : membuat propaganda tandingan. Jerman langsung menerbangkan supersniper dari Berlin untuk menghabisi Vassily dan menetralisir sniper -sniper Rusia . Dari salah seorang tawanan Jerman, Rusia mendapatkan informasi bahwa tak lama lagi Vassily akan dihabisi oleh supersniper itu .
Hingga kini, tidak ada kepastian siapa sebenarnya supersniper Jerman itu . William Craig dalam Enemy at the Gates menulis , sniper Jerman itu adalah Mayor Konings . Sedangkan Alan Clark, penulis Barbarossa, punya pendapat lain : supersniper Jerman itu adalah kepala sekolah di sebuah sekolah sniper di Zossen , Standartenfuehrer SS Heinz Thorwald ( banyak orang menuliskan namanya Heinz Thorvald) . Vassily sendiri dalam memoarnya hanya menulis : ketika kami mengangkat jasadnya dari lubang perlindungan , kami menemukan bahwa dia kepala sebuah sekolah sniper di Berlin .
Terlepas dari perdebatan , supersniper itu langsung membuktikan kedigdayaannya . Sehari setelah kedatangannya ke Stalingrad (kini Volgograd ) , dia sudah menghabiskan dua sniper Rusia . “ Tuan rumah” geram dibuatnya. Vassily tertantang . Duel bersejarah antara dua sniper jempolan pun segera dimulai .
Tak seperti supersniper Jerman yang berduel seorang diri , Vassily ditemani seorang spotter , Nikolay Kulikov . Vassily juga tak mengenakan helm tentara . Ia malah memakai topi keberuntungannya untuk berkamuflase .
Awalnya Vassily bingung di mana keberadaan supersniper Jerman itu . “ Vassily tahu kebiasaan -kebiasaan sniper Jerman ; tapi dia kesulitan membedakan tembakan musuh hanya dari cara menembak dan kamuflasenya ,” tulis voc .ru. com . Vassily juga paham, mana sniper yang pengecut dan mana yang “ jantan” . Tapi karakter musuh barunya tetap masih misterius bagi Vassily.
Supersniper Jerman itu membuka “ game ” . Dia coba mengelabui Vassily dengan membuat tipuan: menaruh helm di atas sekop . Tapi Vassily terlalu cerdas untuk dikelabui dengan trik “ bocah ” seperti itu . Hari pertama berakhir dengan usaha saling mengelabui .
Di hari kedua , supersniper Jerman menunggu kesempatan emas . Dia bersembunyi di reruntuhan bangunan. Sementara itu , di parit perlindungannya , Vassily terus mengamati tiap sudut wilayah musuh dengan teropongnya . Dia dan spotter -nya mempelajari tiap detil tanah , mencatat tiap jalan yang ada , reruntuhan bangunan, dan rongsokan - rongsokan mobil yang semuanya bisa dijadikan tempat berlindung oleh musuh . Mereka juga mempelajari teropong senapan temannya yang patah dan bagaimana dua teman snipernya tewas oleh supersniper itu .
Pandangan Vassily lalu tertuju pada sebuah lempeng baja di pojok sebuah rumah yang dilindungi tumpukan batu . Itu merupakan sebuah lubang perlindungan ideal untuk seorang sniper , pikir Vassily. Kebetulan tak lama berselang Komisar Danilov sengaja datang untuk melihat langsung pertempuran dua sniper itu . Danilov juga ikut Vassily dan Nikolay memeriksa tempat dua sniper Rusia tertembak. Tapi Danilov ceroboh , dia langsung terpancing dan berteriak ketika melihat sebuah helm Jerman yang sebenarnya merupakan tipuan supersniper . Danilov tersungkur oleh peluru supersniper. Tapi dia sengaja tak dibunuh, supersniper hanya ingin mengetahui posisi Vassily.
Sebaliknya, suara tembakan supersniper itu menjadi petunjuk berharga bagi Vassily . Dia tahu dari mana arah datangnya tembakan . Vassily dan Nikolay lalu merangkak maju ke sebuah tempat perlindungan baru yang bisa menjangkau supersniper. Malang , sinar matahari tepat jatuh ke arahnya . Mereka terpaksa menunggu hingga situasi benar -benar menguntungkan .
Meski tahu persembunyian supersniper , Vassily masih bingung letak persisnya. Dia lalu membuat satu jebakan: dia tampakkan sebuah tongkat yang di atasnya dia taruh sarung tangan , dari parit perlindungannya . Supersniper terjebak , menembaknya. Vassily kini tahu persis di mana super sniper bersembunyi: di bawah lempeng baja yang sejak tadi dia curigai .
Hari keempat , Nikolay membuat jebakan dengan sebuah tembakan untuk menarik perhatian tapi tak berhasil . Justru supersniper yang berhasil menembaknya karena kecerobohan Nikolay menampakkan helmnya di parit perlindungan . Supersniper mengira korbannya adalah Vassily . Dia langsung keluar dari lubang perlindungan . Hampir bersamaan , Vassily, yang melihat kepala supersniper, langsung menarik pelatuk Mossin Nagant M 1891 / 1930 miliknya : pelurunya langsung menyasar kening supersniper . Mission accomplish!
Duel dua sniper ini melegenda , hingga diangkat dalam layar lebar , Enemy at the Gates . Tapi ya diracik ala Hollywod , dengan bumbu percintaan. Sumber : Historia .id

No comments:

Post a Comment